oleh

Kepala Bapperida Sulbar Ulas Data Profil hingga Tantangan Ketenagakerjaan dalam Rakor BLK

MAMUJU, maleosulbar.com–Kepala Bapperida Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Junda Maulana hadir sebagai narasumber pada Rapat Koordinasi (Rakor) Balai Latihan Kerja (BLK) Sulbar Tahun 2024. Dalam paparannya, Ia mengulas profil, peluang hingga tantangan ketenagakerjaan Sulbar ke depan.

“Penduduk bekerja di Sulbar masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah atau 44,53 persen, sedangkan tenaga kerja berpendidikan tinggi atau S1 sebesar 11,45 persen,” kata Junda Maulana, Kepala Bapperida Sulbar dalam rakor yang dilaksanakan di Hotel Aflah Mamuju, pada Selasa 6 Februari 2024.

Dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja Sulbar, kegiatan itu turut dihadiri Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja, UPTD dan Lembaga Latihan Kerja Se-Sulbar, serta perwakilan Perbankan, sekolah kejuruan, BPJS dan media.

Dalam slide yang menampilkan proporsi pekerja formal dan informal, Junda juga menjelaskan mayoritas penduduk Sulbar lebih banyak bekerja di sektor informal, dengan didominasi oleh penduduk berpendidikan rendah dan berdomisili di pedesaan.

“Pekerjaan di sektor formal lebih banyak didominasi oleh penduduk yang berpendidikan tinggi dan umumnya tinggal di perkotaan,” sambungnya.

Kepala Bapperida Sulbar kemudian menyebutkan peluang dan tantangan dunia kerja di era 5.0.

Perkiraan bonus demografi mencapai titik puncaknya di tahun 2035. Dengan begitu, jumlah penduduk usia produktif saat itu menjadi peluang yang harus dimanfaatkan. Namun, dengan melihat data yang ada saat ini, Sulbar akan dihadapkan dengan berbagai tantangan.

“Sebelumnya saya masih dalam konsep saya itu baru kepada 4.0, tapi pak gubernur bilang, ke depan itu kita sudah memiliki peluang yang cukup besar dengan era globalisasi yang sudah menerapkan sains dan teknologi dengan 5.0,”sebut Junda.

Kemudian Ia melanjutkan dengan memaparkan 5 (lima) tantangan yang akan dihadapi dunia kerja nantinya, antara lain :
1. Kualitas Tenaga Kerja Sulbar yang masih rendah, yang ditunjukkan dengan rendahnya tingkat pendidikan pekerja.
2. Rendahnya keterampilan dan produktivitas tenaga kerja menyebabkan daya tawar relative rendah.
3. Penduduk Sulbar masih cenderung bergerak pada bentuk pekerjaan yang kurang produktif, ditunjukkan dengan dominasi persentase penduduk bekerja pada sektor informal.
4. Perkembangan ekonomi digital yang berbasis teknologi, berimplikasi pada banyaknya pekerjaan yang akan hilang dan tergantikan dengan pekerjaan berbasis high skill.
5. Fleksibilitas Hubungan Kerja, akibat era digitalisasi yang semakin berkembang.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed