MAMUJU, maleosulbar.com–Dalam upaya menangani permasalahan angka prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar bekerjasama dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII). Kolaborasi ini merupakan langkah proaktif untuk mengurangi angka stunting di wilayah ini.
Pada rapat koordinasi Dinkes Sulbar bersama PMII dan GMII, Rabu 10 Januari 2024, di Kantor Dinkes Sulbar yang dipimpin Kepala Dinkes Sulbar, drg. Asran Masdy, disusunlah strategi aksi konkret untuk menangani masalah stunting ini. Kegiatan strategis akan difokuskan di posyandu-posyandu di seluruh wilayah Sulbar.
Kepala Dinkes Sulbar, drg. Asran Masdy mengatakan, langkah ini juga melibatkan para mahasiswa yang tergabung dalam PMII Mamuju dan GMII Mamuju untuk melakukan berbagai intervensi yang diperlukan terhadap bayi dan balita yang mengalami stunting.
“Mereka (PMII dan GMII) akan terlibat secara langsung dalam program “Ayo Datang ke Posyandu” serta program percepatan penurunan angka prevalensi stunting,” kata Asran Masdy.
Menurut Asran Masdy, rencana kerja tersebut merupakan bukti nyata dari kolaborasi antara instansi pemerintah dengan kelompok masyarakat sipil, menunjukkan komitmen bersama untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat.
“Dalam waktu dekat, diharapkan akan terlihat hasil positif dari upaya kolaboratif ini dalam menurunkan angka stunting di Sulbar,” ucapnya.
Komentar