POLMAN, maleosulbar.com–Tim Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Sulawesi Barat (Sulbar) kembali melakukan peninjauan lahan persawah DPI (Dampak Perubahan Iklim) yang mengalami kekeringan di Desa Bunga-Bunga, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Senin 12 Februari 2024.
Peninjauan di lokasi itu merupakan yang kedua kalinya setelah yang pertama pada 7 Februari 2024 lalu. Tim tersebut terdiri dari Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Kepala Balai Penyuluh Pertanian serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Koordinator POPT Wilayah Polman Masdin mengatakan, luas sawah yang terancam DPI 120 Ha dan yang sudah terdampak 60 Ha, sedangkan umur padi baru masuk 10-20 hari pasca tanam.
Berdasarkan keterangannya, kendala yang ada di lapangan yaitu sumber air jauh sekitar 300 M, akses irigasi melalui kebun untuk sampai ke lokasi persawahan dan masih dalam saluran air sehingga serapan air tinggi sebelum sampai ke lokasi persawahan. Selain itu, lokasi yang terdampak kekeringan berada di tengah hamparan yang sawahnya agak tinggi.
Solusi dan upaya yang dilakukan oleh Tim diantaranya :
1. Pompanisasi kerja sama fasilitasi alkon dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polman.2. Program pembuatan sumur dalam/bor, pembuatan biofori/lubang resapan.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas TPHP Sulbar Syamsul Ma’rif memberikan dukungan dan semangat kepada para petugas lapang untuk tetap semangat dalam menjalankan tugas, mendampingi petani dalam upaya penanganan dampak perubahan iklim ini.
“Kegiatan penanganan dampak perubahan iklim merupakan salah satu upaya antisipasi kekeringan yang sedang kita hadapi saat ini. Untuk itu, peran petugas lapang sangat besar dalam rangka mempertahankan dan jika perlu meningkatkan produksi padi di musim kemarau ini,” kata Syamsul Ma’rif, Selasa 13 Februari 2024.
Komentar