MAMUJU, maleosulbar.com-Dinas ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat bersama dengan Bulog Divre Mamuju mengumpulkan sejumlah pedagang beras yang berjualan di pasar baru dan pasar lama Mamuju, Selasa, 9 Januari 2024
Rapat bersama yang belangsung di Kantor Buloq Divre Mamuju tersebut di hadiri juga Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mamuju.
“Kita kumpulkan pedagang ini untuk mengetahui jumlah pedagang yang masuk dalam yang masuk dalam Kios kios RPK (Rumah pangan kita, read) ,dan selanjutya diberikan arahan agar betul betul menjual beras diharga standar yang telah ditentukan, ” Kata Andi Waris Bestari Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar.
Andi Waris menyampaikan sedikitnya ada 21 kios yang tersebar di pasar lama dan pasar baru Mamuju bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan bulog untuk menyalurkan beras produksi Bulog jenis SPHP. (Rls)
“Berdasarkan arahan Pak PJ Gubernur Prof Zudan Arif Fakrulloh untuk bisa mendekatkan beras jenis SPHP kepada masyarakat melalui kerja sama dengan Bulog, ” Ujarnya.
Andi Waris Bestari menyampaikan untuk ketersedian stok beras saat ini di gudang Bulog untuk produksi beras SPHP masih sangat mencukupi, berkisar 1000 Ton, sehingga masyarakat tidak perlu kwatir akan kurangnya pasokan.
“Kita berharap kedepannya beras SPHP lebih banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena tidak sama lagi dengan beras yang dulu. Sekarang kwalitasnya sudah cukup bagus, dan kami tetap berkolaborasi bersama Bulog jenis beras ini akan tetap ada di pasar tradisional” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Waris Bestari mengajak masyarakat untuk berbelanja di RPK yang masuk dalam binaan Bulog Divre Mamuju yang harganya cukup terjangkau.
“Untuk harga beras jenis SPHP di Bulog itu Rp 9.950 / kg atau 49.750 per 5 Kg dengan harga eceran atau harga tertinggi Rp 10.900/ kg. Atau jika 5 kg harga tertingginya Rp 54.500,” Tutup Waris Bestari.
Komentar